Sabtu, 20 September 2008

GOOGLE CHROME apa'an ya....????

Makanan apaan yaa??

Uups... ternyata nama browser baru dari om GOOGLE.

Browser baru ini lagi marak-maraknya diperbincangkan. Karena ada benyak perbedaan pada browser ini. Overall, Chrome adalah browser yang ringan, cepat, intuitif. Relatif mudah untuk dipelajari/digunakan. 2 menit awal saat saya mencoba browser ini saja, saya sudah bisa beradaptasi dengan cepat. Hanya saja saya sempat nggak sreg karena tiap kali ngebuka tab baru (dengan klik tengah mouse), selalu muncul di sebelah tab yang sedang saya buka, mungkin karena saya terbiasa dengan Firefox kali ya. Well, saya blum coba fitur-fitur lain seperti download, dsb.., kita lihat saja review selanjutnya nanti.

Untuk masalah skin, Google Chrome mengambil tema biru sebagai. Bila kita melihat beberapa browser lain skin yang dipakai biasanya inherit dengan OSnya (kecuali Opera yang bisa di set skinnya). Skin pada Google Chrome tidak seperti namanya (Chrome). Anehnya skin ini tidak bisa di set ke tampilan normal (sesuai OSnya). Tampilan skin cukup menarik karena tidak membuat saya bingung dalam mengopersikannya. Tidak terlalu banyak tombol-tombol yang bertebaran.

Kemudian disini juga menu bar nggak ditampilkan, dan bookmarks bar nggak ditampilkan secara default. Untuk mengakses menu, ada 2 tombol disebelah kanan address bar yang bisa digunakan untuk mengakses page properties, options, help, dsb. Tab untuk tiap page diletakan di atas addressbar. Status bar juga hanya muncul saat halaman sedang di load, setelah complete, statusbar akan hilang sendiri. Status bar juga muncul saat kita meletakan mouse diatas sebuah link. Hilang dan munculnya statusbar diiringi dengan animasi fade in/out.

Chrome juga ringan dalam mengakses. Buktinya udah sekitar 20-an tab dan ada juga yang bilang hamper 50-an tab tapi Chrome find-ding aja tuh. Seperti tidak terasa bebannya di resource CPU.

Space.Ini yang paling kerasa. Menu bar dan bookmark bar lenyap (juga statusbar yang auto hide), jadi bisa dibayangin ada ruang ekstra untuk melihat page yang sedang kita buka. Jadi lebih kerasa nyamannya browsing dengan Chrome.

Intuitif
Pertama kali dibuka, Chrome akan mengkonfirmasi apakah kita mau ngimport data-data di browser lain seperti Firefox, IE, dll. Address bar dibuat mirip dengan Firefox 3, punya caption dan url search, jadi cukup mengetikan URL atau title dari sebuah page, kita akan diberi list URL yang relevan, hanya saja awal-awal proses penampilannya terasa lebih lambat dibanding Firefox 3, tapi setelah dibiarkan beberapa menit, sudah sama cepatnya dengan Firefox 3. Di Chrome, address bar juga berfungsi sebagai search box, dalam artian jika kita mengetik sebuah keyword (bukan URL), maka akan langsung berpindah ke halaman search (defaultnya adalah Google Search). Juga, setiap page yang kita buka akan masuk ke halaman Most Viewed (halaman yang muncul saat membuka tab baru). Cukup intuitif.

Kemudian hebatnya lagi, saya bisa mendetach salah satu tab ke window baru hanya dengan menggeser tab tersebut menggunakan mouse, saya juga bisa mengattach tab dari satu window ke window lain dengan menggeser tab yang saya inginkan ke window lain menggunakan mouse.

Pada proses zoom in dan zoom out bisa dibilang lebih cepat dari firefox. Tapi berhubung chrome masih produk BETA jadi proses nge-zoom masih terbatas. Chrome hanya dapat melakukan zoom pada teks saja, untuk image dan objek lainnya masih sesuai dimensi aslinya.

Secara default, Bookmarks Bar tidak ditampilkan, kita bisa mengesetnya di tombol Costumize yang ada di sebelah kanan address bar. Proses bookmarks pun cukup mudah, meskipun awalnya saya ketipu karena menggeser tab ke bookmarks bar malah membuat tab tersebut ter-detach ke window lain. Untuk membookmark sebuah page, cukup tekan tombol bookmark (simbol bintang) di sebelah kiri address bar. Untuk halaman-halaman yang sudah di bookmark, simbol bintang tersebut akan berubah warna menjadi kuning dan saat diklik kita bisa mengedit bookmark tersebut.

Saat membuat tab baru, kita disediakan halaman-halaman yang sering kita kunjungi, sehingga nggak perlu lagi mengetik address di URL. Sebenarnya konsep ini sudah lebih dulu dibawa oleh Opera, hanya saja di Opera kita harus membuat entry-entry-nya secara manual (atau bisa diset otomatis? mungkin). Disitu juga ada fasilitas untuk pencarian pada history dan menampilkan bookmarks yang terbaru (sehingga nggak perlu lagi menampilkan bookmarks bar).

Incognito adalah salah satu fitur yang menyediakan safe search. Dengan incognito, kita bisa browsing lebih aman, dalam artian semua history, cookie, cache dan lain sebagainya akan segera dibersihkan setelah window incognito ditutup. Untuk browsing menggunakan fitur incognito ini, klik tombol Control yang ada disebelah address bar lalu pilih New Incognito Window atau tekan Ctrl+Shift+N.

Ini barang baru nih, coba klik kanan disalah satu page dan pilih Inspect Element, maka kita akan bisa “ngebrowse” script html dan resource-resource page yang sedang kita buka. Tampilannya dibuat seperti Treeview. Disini kita bisa melihat semua elemen HTML, Javascript dan CSS dengan sangat terstruktur, tiap line (seperti CSS) bisa diklik dan akan langsung berpindah ke script aslinya. Setiap induk elemen juga bisa kita klik dan elemen yang bersangkutan di page kita akan berubah warna menjadi kuning semi transparan. Disini juga ada fitur-fitur tambahan seperti console, dock to window, dll. Overall ini fitur yang sangat berguna terutama untuk web developer/desainer

Seperti source viewer di browser lainnya, Chrome juga punya source viewer yang rapi, setiap file yang berhubungan (css, js, image, dll) juga akan dirubah menjadi link agar kita tidak perlu repot menselect file pathnya.

Pencarian teks di Chrome cukup nyaman, saat kita mengetikan keyword, maka Chrome langsung mencari semua teks yang relevan, dan menandainya dengan warna kuning transparan. Di beberapa bagian scrollbar Chrome juga akan ditandai dengan warna kuning yang berarti teks yang relevan ada di posisi scrollbar tersebut. Find prev/next keyword juga mudah karena ada tombol up/down disebelah kolom keyword. Kita tetap bisa menggunakan shortcut F3 untuk find prev/next.

Mendownload file di Chrome terasa sekali nyaman dan mudahnya. Pertama karena dia tidak membuka window/tab baru seperti di Firefox/Opera. Chrome hanya menampilkan informasi file yang sedang di download pada status bar. Kita juga bisa melihat informasi yang lebih detail dengan mengklik tombol Show All Downloads yang ada disebelah kanan statusbar (saat download berjalan).Seperti Firefox, Chrome juga merename file-file yang punya nama sama. Kita bisa mengatur path destinasi download di bagian Options. Sayangnya Chrome tidak menampilkan informasi download speed, jadi saya blum bisa pastikan secepat apa download menggunakan Chrome. Tapi sejauh ini terasa cepat dan tidak ada masalah.

Saat kita membuka sebuah domain/subdomain yang tidak aktif / sudah mati, kita akan diberi laporan yang lebih interaktif jika dibanding dengan browser-browser lainnya. Di Chrome, saat membuka domain/subdomain yang tidak aktif, maka akan muncul beberapa pilihan seperti:
1. Melakukan pencarian (default Google Search) terhadap domain yang kita tuju
2. Mengunjungi domain yang kita tuju (jika yang kita ketik adalah sub-domain)
3. Melihat cache halaman yang kita tuju. Ini terjadi jika subdomain/domain tersebut dulunya pernah aktif, kemudian hilang, dan Google Search masih menyimpan cache-nya.

Awalnya saya kira Chrome tidak bisa kembali atau maju ke halaman spesifik yang pernah saya kunjungi dengan menekan tombol back/forward sekali saja. Ternyata bisa. Cukup mengklik kanan tombol back/forward dan akan tampil halaman-halaman yang pernah kita kunjungi. Kalau di browser lain, kedua tombol tersebut punya simbol panah memberitahukan bahwa kita bisa jump ke halaman spesifik lainnya. Sayang google tidak menampilkan simbol tersebut (padahal fiturnya ada). Anyway mungkin mereka mementingkan kesederhanaan tampilan.

Meskipun belum menyediakan fasilitas instalasi plugin tambahan, ternyata default instalasi Chrome telah membawa banyak sekali plugin. Berikut list plugin yang saya rangkum:

  1. ActiveX Plugin, untuk mensupport ActiveX control (video, audio, dsb)

  2. Google Gears

  3. Adobe Shockwave (Plugin untuk menjalankan file shockwave)

  4. BitTorrent

  5. Microsoft Office 2007 system

  6. Microsoft Office 2003

  7. Adobe Acrobat plugin (membaca file PDF, FDF, XFDF, XDP dan XFD)

  8. RealPlayer G2 LiveConnect (32bit)

  9. QuickTime plugin (membaca file SDP, RTSP, RTS, MOV, QT, MQV, FLC, FLI, CEL, WAV, BWF, AIFF, AIF, AIFC, CDDA, AU, SND, ULW, MID, MIDI, SMF, KAR, QCP, GSM AUDIO, AMR, CAF, 3GP, 3GP2, SDV, AMC, M4P, PNTG, PNT, MAC, PICT, PIC, PCT, QTIF, QTI, SGI, RGB, TARGA, TGA dan JP2)

  10. Shockwave Flash (plugin untuk memainkan file flash SWF dan SPL)

  11. Google Update

  12. Yahoo Application State Plugin

  13. Microsoft DRM (plugin network interface)

Cukup banyak kan?. Anda bisa melihat detail plugin-plugin tersebut dengan mengetikan about:plugins pada address bar lalu tekan enter.

I/O Tracking
Di Chrome, kita bisa melakukan tracking terhadap semua transaksi dari URL yang sedang kita buka. Misalkan saya membuka sebuah website yang meload beberapa resource seperti gambar, flash, video, dll.. maka semua itu bisa di track melaui I/O Tracking. Kita bisa melihat informasi job apa saja yang sedang berjalan dan apa saja yang selesai. I/O Tracking juga menyediakan summary dari tiap job yang selesai.

Untuk menjalankan I/O Tracking, ketik about:network pada address bar lalu tekan enter. Kemudian klik tombol Start I/O Tracking, untuk menghentikan klik tombol Stop I/O Tracking. Untuk melihat tracking report, klik tombol Show Current I/O Status.

Performance Tracking
Selain I/O Tracking, kita juga bisa melihat grafik performance untuk tiap job yang sedang/telah berjalan. Di performance tracking ini terdapat 3 bagian yaitu URL list, job list dan graph. Url list (pada bagian atas) menampilkan URL yang sedang kita buka di tiap tab-nya. Job list (pada bagian kiri) menampilkan daftar semua single job yang telah berjalan. Graph (pada bagian kanan) menampilkan grafik performance tiap job dalam bentuk garis. Ada tiga indikator warna yaitu merah, kuning dan biru.

Untuk menjalankan performance tracking, klik tombol Start Profiling, untuk melihat/merefresh performance tracking, klik tombol Refresh Performance.

Sepertinya I/O dan performance tracking ini dilakukan secara realtime. Sebab saat saya mencoba membuka beberapa web yang menggunakan AJAX, dimana transaksi data tidak hanya dilakukan saat halaman pertama kali diload, tracking tetap merecord semua data yang keluar masuk (in this case : AJAX). Sayangnya ketika saya menutup tab about:network kemudian membukanya lagi, record tracking yang sebelumnya sudah hilang dan terpaksa harus memulai tracking lagi dari awal. Mungkin ini dimaksudkan agar report yang dihasilkan tidak terlalu panjang. Mungkin kedepannya harus ada opsi yang membolehkan user menyimpan track record tersebut meskipun tab-nya sudah ditutup.

Histogram
Di Chrome, kita bisa melihat report setiap job yang dilakukan browser, seperti autocomplete, search history, dll. Report ini disediakan dalam format histogram. Untuk menampilkannya, ketik about:histograms pada address bar lalu tekan enter.

Version
Untuk melihat versi Chrome secara lengkap, ketik about:version pada address bar lalu tekan enter.

DNS Record
Di Chrome, kita bisa melihat record DNS yang sudah di fetch oleh browser beserta informasi lainnya seperti applicable prefetch time, recent resolution time, dan waktu dns tersebut pertama kali di record. Untuk meliat DNS record, ketik about:dns pada address bar lalu tekan enter.

Cache
Kita bisa melihat cache dari halaman-halaman dan resource (image/swf/js/dll) yang pernah kita buka di chrome dengan mudah, cukup ketik about:cache pada address bar lalu tekan enter. Disini juga kita bisa melihat daftar cache dengan lengkap.

Stats
Selain histogram, kita juga bisa melihat report setiap job dalam bentuk stats. Ketik about:stats pada address bar lalu tekan enter. Kita juga bisa memfilter beberapa stats dengan mengisi keyword pada kolom Filter. Ini contoh screenshot stats yang saya capture :

Chrome Easter Egg
Nggak seru rasanya klo google nggak kasih easter egg. Di Chrome, kita dikasih satu easter egg berbentuk screensaver dengan title “Don’t Clog the Tubes!”. Screensaver ini mirip seperti screensaver “pipes”-nya Windows XP. Untuk membukanya, ketik about:internets pada address bar lalu tekan enter. Ini contoh screensaver yang saya capture :

Exploit Code reported
Saya dapat kabar bahwa ada script HTML sederhana yang bisa meng-exploit fitur “auto download”-nya Chrome. Coba lihat contoh source ini :

Tidak ada komentar: